JADWAL SIARAN LANGSUNG LIGA 1 2017


JawaPos.com - Tvone yang bakal jadi pemegang hak siar Liga 1 sudah membeberkan soal jadwal siaran langsung. Rencananya, siaran langsung di televisi akan tayang setiap Jumat hingga Senin.
TVOne sendiri rencananya bakal menyiarkan 13 pertandingan tiap pekannya. Tujuh untuk Liga 1, sedang enam di antaranya disiarkan oleh Liga 2.
Mulai dari saat ini, TVone sudah siapkan ancang-ancang untuk memberikan jadwal. Meski saat ini penjadwalan masih diatur PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), tapi mereka sudah tahu hari-hari apa saja Liga 1 dan Liga 2 disiarkan.
"Setiap hari nanti ada dua pertandingan. Dipukul rata, kecuali selasa akan ada satu pertandingan liga 2 di siang hari," beber CEO TVone, Ardi Bakrie.
Dia juga membeberkan kalau rencana tayangan langsung akan terjadi setiap Senin, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Nantinya soal klub yang disiarkan bakal koordinasi dengan operator."Untuk pertandingan di Liga 1 akan tayang pukul 15.30 WIB dan 18.30 WIB. Produksi nanti kerja sama dengan PT LIB dibagi sama rata. Semua disiarkan di Tvone," tandas dia

» Read More...

VIDEO CURHAT MARSHANDA

Marshanda membuat heboh publik dengan kemunculan video yang menampilkan mantan penyanyi cilik itu, dalam keadaan tanpa jilbab. Seperti kita ketahui bahwa dalam beberapa tahun ini Marshanda selalu tampil berhijab. Dan tentu saja kemunculan video memunculkan reaksi beragam dari masyarakat. Kebanyakan menghujat keputusan Marshanda tersebut, tp ada pula yang memberikan pembelaan. Video tersebut berisi curahan hati Marshanda yang diungkapkan dengan bahasa Inggris. Seperti apa videonya, coba simak ,,

» Read More...

HASIL PERTANDINGAN ATLETICO VS CHELSEA


 HASIL PERTANDINGAN ATLETICO VS CHELSEA


Madrid - Cesar Azpilicueta puas dengan hasil imbang yang diraih Chelsea di kandang Atletico Madrid. Pasalnya, dia menyebut bahwa tidak mudah pulang dari Vicente Calderon tanpa kekalahan.

Pada laga yang berlangsung Rabu (23/4/2014) dinihari WIB tersebut, Chelsea memang didominasi sepanjang 90 menit. Tidak hanya dari sisi penguasaan bola, Atletico juga unggul lewat jumlah peluang yang diciptakan.

"Ini adalah hasil yang positif," ujar Azpilicueta seperti dilansir situs resmi UEFA.

Atletico yang bertindak sebagai tuan rumah secara konstan menekan pertahan Chelsea sepanjang laga. Dalam catatan yang dilansir situs resmi UEFA, Atletico punya 16 attempts sepanjang laga, di mana 10 di antaranya tepat sasaran.

Sementara, Chelsea hanya punya tiga attempts dengan dua di antaranya tepat sasaran.

"Kami tahu bahwa kami akan menghadapi atmosfer yang berat. Kami berjuang keras dan berusaha untuk mempertahankan penguasaan bola, tapi yang terpenting kini adalah leg kedua akan dilangsungkan di kandang kami."

"Beberapa pemain yang tidak akan bermain memang penting, tapi kami akan berusaha sebisa mungkin untuk menang."

Chelsea dipastikan tampil tanpa Frank Lampard dan John Obi Mikel pada leg kedua lantaran akumulasi kartu kuning. Petr Cech cedera dan Jose Mourinho menyebut musimnya sudah habis. Sementara, John Terry juga cedera dan kondisinya meragukan.

Leg kedua antara kedua tim akan berlangsung pada 30 April mendatang di Stamford Bridge.

» Read More...

Karakteristik Peserta Didik

BAB I

PENDAHULUAN



A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk individu dan sosial yang memiliki kelemahan dan kelebihan. Selain itu, manusia tidak dapat hidup dan tidak berdaya tanpa bantuan oang lain. Bantuan yang diberikan oleh manusia lain itu sebagai perwujudan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Bermacam-macam cara yang dilakukan oleh masing-masing individu dalam membantu individu lainnya. Misalnya para guru membantu para orang tua dalam mendidik anaknya. Anak berperan sebagai peserta ddik sehingga setiap guru harus  mempunyai tanggung jawab untuk ikut berperan dalam membentuk kepribadian yang lebih baik dan mengajarkan ilmu agar kelak dapat menjadi insan yang berintelektual dan berguna bagi keluarga dan lingkungan sekitarnya. Meskipun peran guru ini sebenarnya bukan komponen utama dalam menentukan kepribadian peserta didiknya.
Buchori (1982:92) mengungkapkan “kepribadian berarti integrasi dari seluruh sifat seseorang baik sifat-sifat yang dipelajarinya maupun sifat-sifat yang diwarisinya, yang menyebakan kesan yang khas, unik  pada orang lain”.
Memahami karakteristik  kepribadian peserta didik tidaklah mudah. Sehingga antara pendidik dengan peserta didik sama-sama belajar. Dari proses belajar tersebut, banyak pendapat-pendapat atau hasil penelitian tentang macam-macam kepribadian peserta didik yang bertujuan agar terjadi kesinambungan antara satu dengan yang lainnya. Jika dalam kehidupan atau ruang lingkup pendidikan, salah satunya dapat bertujuan untuk memperlancar proses pembelajaran agar sasaran dan ilmu yang disampaikan dapat maksimal saat diterima masing-masing peserta didik. Sehingga dapat dikatakan bahwa memahami kepribadian peserta dapat dianggap modal atau langkah awal para pendidik sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung.
Karakteristik kepribadian sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran karena pelajaran atau materi dapat dipahami oleh peserta didik saat peserta didik dapat fokus terhadap apa yang sedang dibahas. Sebelum membuat peserta didik fokus terhadap materi atau pelajaran yang pendidik berikan, langkah awal pendidik adalah membuat peserta didik fokus kepada pendidik. Apabila para pendidik telah berhasil membuat fokus para peserta didik kepada pendidik, maka dengan mudahnya para pendidik melangsungkan kegiatan belajarnya. Maka dari itu, penulis tertarik untuk memberi tahu tentang macam-macam kepribadian anak.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada makalah ini, antara lain:
1.      Apa yang dimaksud dengan peserta didik dan belajar?
2.      Apa macam-macam kepribadian atau karakteristik pada  peserta didik?
3.      Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian?
4.      Apa pengaruh yang muncul akibat kepribadian peserta didik terhadap proses pembelajaran?


C. Tujuan Penulisan

Pembuatan makalah ini bertujuan sebagai berikut:
1.      Mengetahui arti atau maksud tentang peserta didik dan belajar.
2.      Mengetahui macam-macam kepribadian atau karakteristik pada  peserta didik.
3.      Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian.
4.      Memahami  pengaruh yang muncul akibat kepribadian peserta didik terhadap proses pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN



A.    Pengertian Peserta Didik

Menurut Sinolungan (dalam Kurnia, 2007: 4) menyatakan bahwa penegertian peserta didik dibagi menjadi dua, yaitu dalam arti luas dan sempit. Dalam arti luas, peserta didik adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan sepanjang hayat. Sedangkan dalam arti sempit, peserta didik adalah setiap siswa yang belajar di sekolah. Peserta didik merupakan subjek fokus utama dalam penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran. Sehingga para guru harus merasa  atau menganggap bahwa pemahaman dan perlakuan terhadap peserta didik sebagai suatu totalitas atau kesatuan.



B.     Pengertian Belajar

Pada hakikatnya, belajar merupakan salah satu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang relatif dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik yang diperoleh melalui proses interaksi dengan lingksungannya” (Wijaya,  1998: 233). Selain itu, perbuatan belajar adalah suatu aspek dari suatu bagian organism yang menganggap atau memandang perbuatan bekajar sebagai suatu aspek dari tingah laku seluruh organism” (Kurnia, 2007: 6)
Perubahan perilaku sebagai hasil belajar terjadi secara sadar, bersifat kontinyu, relatif menetap, dan mempunyai tujuan terarah pada suatu kemajuan. Belajar tidak hanya tentang pengetahuan saja, tetapi juga tentang etika, menegndalikan diri, dan lain-lain.  Dengan belajar tersebut, diperoleh kepribadian-kepribadian yang sifatnya umum (akibat dari lingkungan) baik kepribadian baik maupun buruk. Jadi, belajar berfungsi sebagai jalan untuk berpengetahuan tinggi dan berkepribadian yang baik.



C.    Macam-macam karakteristik kepribadian

Begitu banyak tipe kepribadian menurut para ilmuwan. Berikut ini adalah tipe-tpe kepibadian menurut masing-masing para ahli agar kita lebih memahami kepribadian peserta didik sehingga saat proses kegiatan belajar dan mengajar berlangsung dengan maksimal.

Menurut Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) menyatakan

Tipe kepribadian dibagi menjadi tiga, yaitu:
·         Kepribadian Ekstrovert: dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati kegembiraan, aktif  bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian dalam aktivitas sosial.
·         Kepribadian Introvert: dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai kontrol diri yang baik.
·         Neurosis: dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-kadang disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup.


Menurut Mahmud 1990 (dalam Suadianto 2009) menyatakan

Kepribadian terbagi menjadi dua belas kepribadian, yang meliputi kepribadian sebagai berikut:
·         Mudah menyesuaikan diri, baik hati, ramah, hangat VS dingin.
·         Bebas, cerdas, dapat dipercaya VS bodoh, tidak sungguh-sungguh, tidak kreatif.
·         Emosi stabil, realistis, gigih VS emosi mudah berubah, suka menghindar (evasive), neurotik.
·         Dominat, menonjolkan diri VS suka mengalah, menyerah.
·         Riang, tenang, mudah bergaul, banyak bicara VS mudah berkobar, tertekan, menyendiri, sedih.
·         Sensitif, simpatik, lembut hati VS keras hati, kaku, tidak emosional.
·         Berbudaya, estetik VS kasar, tidak berbudaya.
·         Berhati-hati, tahan menderita, bertanggung jawab VS emosional, tergantung, impulsif, tidak bertanggung jawab.
·         Petualang, bebas, baik hati VS hati-hati, pendiam, menarik diri.
·         Penuh energi, tekun, cepat, bersemangat VS pelamun, lamban, malas, mudah lelah.
·         Tenang, toleran VS tidak tenang, mudah tersinggung.
·         Ramah, dapat dipercaya VS curiga, bermusuhan.


Menurut Hippocrates dan Galenus (dalam Kurnia 2007)

Tipologi kepribadian yang tertuang bersifat jasmaniah atau fisik. Mereka mengembangkan tipologi kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang menentukan temperamen seseorang. Tepe kepribadian itu antara lain:
·         Tipe kepribadian choleric (empedu kuning), yang dicirikan dengan pemilikan temperamen cepat marah, mudah tersinggung, dan tidak sabar.
·         Tipe melancholic (empedu hitam), yang berkaitan dengan pemilikan temperamen pemurung, pesimis, mudah sedih dan mudah putus asa.
·         Tpe phlegmatic (lendir), yang bertemperamen yang serba lamban, pasif, malas, dan kadang apatis/ masa bodoh.
·         Tipe sanguinis (darah), yang memiliki temperamen dan sifat periang, aktif, dinamis, dan cekatan.


Menurut Kretchmer dan Sheldon (dalam Kurnia 2007) menyatakan bahwa

Tipologi kepribadian berdasarkan bentuk tubuh atau bersifat jasmaniah. Macam-macaam kepribadian ini adalah:
·       Tipe asthenicus atau ectomorpic pada orang-orang yang bertubuh tinggi kurus memiliki sifat dan kemampuan berpikir abstrak dan kritis, tetapi suka melamun dan sensitif.
·       Tipe pycknicus atau mesomorphic pada orang yang betubuh gemuk pendek, memiliki sifat periang, suka humor, popular dan mempunyai hubungan sosial luas, banyak teman, dan suka makan.
·       Tipe athleticus atau mesomorphic pada orang yang bertubuh sedang/ atletis memiliki sifat senang pada pekerjaan yang membutukhkan kekuatan fisik, pemberani, agresif, dan mudah menyesuaikan diri.
Namun demikian, dalam kenyataannya lebih banyak manusia dengan tipe campuran (dysplastic).


Menurut Jung (dalam Sudianto 2009)

Tipologi kepribadian dikelompokan berdasarkan kecenderungan hubungan sosial seseorang, yaitu:
·         Tipe Ekstrovert yang perhatiannya lebih banyak tertuju di luar.
·         Tipe Introvert yang perhatiannya lebih tertuju ke dalam dirinya, dan dikuasai oleh nilai-nilai subjektif.
Tetapi, umumnya manusia mempunyai tipe campuran atau kombinasi antara ekstrovert dan introvert yang disebut ambivert.


Pada periode anak sekolah, kepribadian anak belum terbentuk sepenuhnya seperti orang dewasa. Kepribadian mereka masih dalam proses pengembangan. Wijaya (1988) menyatakan “karakteristik anak secara sederhana dapat dikelompokkan atas:
1.      Kelompok anak yang mudah dan menyenangkan.
2.      Anak yang biasa-biasa saja.
3.      Anak yang sulit dalam penyesuaian diri dan sosial, khususnya dalam melakukan kegiatan pembelajaran di dekolah”.

Menurut Kurnia (2007) menjelaskan bahwa:

Karakteristik atau kepribadian seseorang dapat berkembang secara bertahap. Berikut ini adalah krakteristik perkembangan pada masa anak samapai masa puber.


  Krakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)
Masa anak awal berlangsung dari usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Pada masa ini, anak sedang dalam proses penegmbangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan. Perilaku anak sulit diatur, bandel, keras kepala, dan sering membantah dan melawan orang tua. Hal ini memang sangat menyulitkan para pendidik. Tak heran, apabila para guru Playgroup sampai SD harus lebih bersabar dalam melangsungkan pembelajaran atau mendidik siswa. Disiplin mulai bisa diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan sikap para pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.


  Krakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)
Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya dengan ciri-ciri periode masa anak awal dengan memperhatikan sebutan atau label yang digunakan pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak akhir sebagai masa yang menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya. Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya. Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar. Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan studi dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.


  Krakteristik perkembangan masa puber (11/12 – 14/15 tahun)
Masa puber adalah suatu periode tumpang tindih antara masa anak akhir dan masa remaja awal. Periode ini terbagi atas tiga tahap, yaitu tahap: prapuber, puber, dan pascapuber. Tahap prapuber bertumpang tindih dengan dua tahun terakhir masa anak akhir. Tahap puber terjadi pada batas antara periode anak dan remaja, di mana ciri kematangan seksual emakin jelas (haid dan mimpi basah). Tahap pascapuber bertumpang tindih dengan dua tahun pertama masa remaja. Waktu masa puber relatif singkat (2-4 tahun) ini terjadi pertumbuhan dan perubahan yang sangat pesat dan mencolok dalam proporsi tubuh, sehingga menimbulkan keraguan dan perasaan tidak aman pada anak puber. Peubahan fisik dan sikap puber ini berakibat pula pada menurunnya prestasi belajar, permasalahan yang terkait dengan penerimaan konsep diri, serta persoalan dalam berhubungan dengan orang di sekitarnya. Orang dewasa maupun pendidik perlu memahami sikap perilaku anak puber yang kadang menaik diri, emosional, perilaku negative dan lai-lain, serta membantunya agar anak dapat menerima peran seks dalam kehidupan bersosialisasi dengan orang atau masyarakat di sekitarnya.



D.    Perkembangan kepribadian

“Kata kepribadian dalam bahasa asing disebut dengan kata personality. Kata ini berasal dari kata latin, yaitu persona yang berarti “topeng” atau seorang individu yang berbicara melalui sebuah topeng yang menyembunyikan identitasnya dan memerankan tokoh lain dalam drama” (Buchori, 1982:91). Sehingga kepribadian seseorang adalah perangsang dari orang tua atau kesan yang ditimbulkan oleh keseluruhan tingkah laku orang lain.
Kepribadian bersifat dinamis (tidak statis), dan melainkan berkembang secara terbuka sehingga manusia senantiasa berada dalam kondisi perubahan dan perkembangan. Kepribadian selalu dalam penyesuaian diri yang unik dengan lingkungannya dan berkembang bersama-sama dengan lingkungannya, serta menentukan jenis penyesuaian yang akan dilakukan anak, karena tiap anak mempunyai pengalaman belajar yang berbeda satu dengan yang lainnya.
Dalam perkembangan kepribadian, konsep diri dan sifat-sifat seseorang merupakan hal atau komponen penting. “konsep diri merupakan konsep, persepsi, maupun gambaran seseorang mengenai dirinya sendiri, atau sebagai bayangan dari cermin diri. Konsep diri seseorang dipengaruhi dan ditentukan oleh peran dan hubungannya dengan orang lain terhadap dirinya” (Buchori 1982).
Menurut Suadianto (2009) menerangkan bahwa

Sifat mempunyai dua ciri yang menonjol, yaitu:
(1) Individualistis yang diperlihatkan dalam kuantitas ciri tertentu dan bukan kekhasan ciri bagi orang lain.
(2) Konsistensi yang berarti seseorang bersikap dengan cara yang hampir sama dalam situasi dan kondisi yang serupa, konsep diri merupakan inti kepribadian yang mempengaruhi berbagai sifat yang menjadi ciri khas kepribadian seseorang.

Menurut Kurnia (2007) menyatakan bahwa

Mengenai perkembangan pola kepribadian, ada 3 faktor yang menentukan perkembaangan kepribdian seseorang termasuk peserta didik, yaitu:
1.      Faktor bawaan, termasuk sifat-sifat yang diturunkan kepada anaknya, misalnya sifat sabar anak dikarenakan orang tuanya juga memiliki sifat sabar, demikian juga wawasan sosial anak dipengaruhi oleh tingkat kecerdasannya.
2.      Pengalaman awal dalam lingkungan keluarga ketika anak masih kecil. Pengalaman itu membentuk konsep diri primer yang sangat mempengaruhi perkembangan kepribadian anak dalam mengadakan penyesuaian diri dan sosial pada perkembangan kepribadian periode selanjutnya.
3.      Pengalaman kehidupan selanjutnya dapat memperkuat konsep diri dan dasar kepribadian yang sudah ada, atau karena pengalaman yang sangat kuat sehingga mengubah konsep diri dan sifat-sifat yang sudah terbentuk pada diri seseorang.

Pada perkembangan kepribadian pesera didik, tidak ada kepribadian dan sifat-sifat yang benar-benar sama. Tiap anak adalah individu yang unik  dan mempunyai pengalaman belajar dalam penyesuaian diri dan sosial yang berbeda secara pribadi. Menurut Suadianto (2007) menjelaskan bahwa hal penting dalam perkembangan kepribadian adalah ketetapan dalam pola kepribadian atau persistensi. Artinya, terdapat kecenderungan ciri sifat kepribadian yang menetap dan  relatif tidak berubah sehingga mewarnai timbul perilaku khusus terhadap diri seseorang. Persistensi dapat disebabkan oleh kondisi bawaan anak sejak lahir, pendidikan yang ditempuh anak, perilaku orang tua dan lingkungan kelompok teman sebaya, serta peran dan pilihan anak ketika berinteraksi dengan lingkungan sosial.


E.     Pengaruh kepribadian terhadap peserta didik

Memahami karakter seseorang memang sangat sulit, namun sangat penting. Apalagi kita sebagai pendidik selalu bersama dengan peserta didik yang sangat banyak dan masing-masing mempunyai karakter-karakter tersendiri. Keadaan atau proses beajar dan mengajar tidak dapat berjalan dengan baik apabila kita tidak saling mengenal dengan peserta didik. Saling mengenal tidak harus dengan menghafal nama-nama dari peserta didik, tetapi pendidik harus mengenal kepribadian dari murid-muridnya.
Berdasarkan tipe-tipe kepribadian yang telah tercantum di atas bahwa setiap sifat yang baik pasti ada sifat yang jelek. Ada peserta didik yang diajak berbicara selalu merespon, ada peserta didik yang periang, ada sifat atau pribadi yang tertutup, ada peserta didik yang kurang menghargai pendidikya dan mengaggap suatu hal biasa. Kita sebagai pedidik, kita harus mengendalikan ego dan menambah kesabaran saat berinteraksi dengan peserta didik untuk mengingatkan bahwa hal tersebut salah, benar, sopan dan lain-lain. Misalnya, anak yang suka bergurau dan menganggap guru adalah teman, saat pendidik melakukan kesalahan dan peserta didik mengejek dengan kata kurang sopan. Apabila kita langsung memarahi dan tidak bisa menahan emosi kita, maka kita akan ditakuti oleh dia dan bisa saja peserta didik tersebut dan yang lain langsung merasa tegang dan akhirnya pada saat peajaran, bukan suasana yng menyenangkan  yang didapat melainkan suasana tegang. Kita sebagai pendidik harus melihat kepribadian siswa tersebut apakah mudah tersingung atau tidak. Bila murid tersebut tidak muah tersinggung, kita bisa mengingatkan kesalahannya dengan cara lelucon. Namun bila dia mudah tersinggung maka kita bisa menegur saat di luar jam pelajaran. Bila suasana yang tercipta adalah tegang maka materi yang diberikan tidak diserap hingga maksimal dan akhirnya prestasi menurun.

BAB III

PENUTUP



Kesimpulan

Peserta didik mserupakan subjek utama dalam penyelenggaran  pembelajaran. Tugas utama peserta didik adalah belajar, yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan perilaku dari segala aspek, mulai dari kognitif sampai psikomotorik.

Selama proses belajar berlangsung, pengembangan kepribadian peserta didik pun ikut berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah faktor bawaan, termasuk sifat-sifat yang diturunkan kepada anaknya, pengalaman awal dalam lingkungan keluarga ketika anak masih kecil pengalaman kehidupan selanjutnya dapat memperkuat konsep diri dan dasar kepribadian yang sudah ada. Begitu banyak tipe dan karakteristik dari kepribadian dan tiap individu.

Dan setiap orang memiliki kepribadian yang tidak sama, sehingga dengan ketidaksamaan tiap individu, para pendidik harus bisa memahami kepribadian masing-masing agar prestasi peserta didik satu dengan peserta lainnya mempunyai peluang yang sama tanpa membuat kepribadian buruk mereka muncul.


DAFTAR RUJUKAN



Buchori, M. 1982. Psikologi Pendidikan. Bandung: Jemars.
Wijaya, Juhana. 1988. Psikologi Bimbingan. Bandung: PT Eresco.
Kurnia, Ingridwati, dkk. 2007. Perkembangan belajar Peserta Didik. Jakarta: Depdiknas.
Suadianto. 2009. Pentingnya Mengenak Ke[ribadian Siswa untuk Meningkatkan Prestasi Belajar, Online (http://h2dy.wordpress.com/2009/02/17/pentingnya-mengenal-kepribadian-siswa-untuk-meningkatkan-prestasi-belajar, diakses tanggal 6 November 2009).

» Read More...

Toyota Camry Hybrid meluncur di Indonesia

Jakarta - Harga mobil hybrid yang masih mahal di Indonesia tak menghalangi Toyota untuk menambah line up hybrid. Toyota akan merilis Camry hybrid untuk menemani Prius.

Selain versi hybrid, Toyota juga meluncurkan varian terbaru Camry konvensional.

Hal itu ditegaskan General Manajer Marketing PT Toyota-Astra Motor (TAM) Widyawati Soedigdo kepada detikOto, Jumat (32/3/2012).

Camry hybrid yang akan diluncurkan di Indonesia adalah Camry hybrid generasi 3.

"Dua-duanya (All New Camry dan Camry hybrid) sudah press conference di Thailand awal bulan ini. Nah, besar kemungkinan Indonesia juga," katanya.

Selanjutnya Widya menjelaskan keduanya modelnya kini sangat atraktif dan lebih modern dengan desan baru. Tampilan depan All New Camry lebih lancip dengan garis tegas. Bagian buntutnya juga sedikit menghilangkan desain bulat pada desain bagasi.

Tentu saja, kehadiran Toyota Camry hybrid untuk memperkuat jajaran mobil hybrid Toyota di Indonesia setelah Toyota Prius generasi 3.

Camry Hybrid diperkuat dengan mesin 2.500 cc DOHC 4 silinder VVT CVT yang dikawinkan dengan motor listrik teknologi Hybrid Synergy Drive (HSD). Jika digabungan kedua mesin pintar itu menghasilkan berkekuatan 156 hp yang memiliki torsi 156 lb-ft.

Selain itu, berkat teknologi Ultra Low Emission Vehicle II (ULEV-II) dan Advanced Technology Partial Zero Emission Vehicle yang dikandungnya, konsumsi bahan bakar mobil ini pun jadi demikian efisien.

Bila sedang dikendarai di dalam kota, mobil ini mampu mencapai efisiensi 1:18,2 Liter/Km. Sementara ketika berada di jalan tol tingkat efisiensinya sekitar 1:16,5 Liter/Km. Bila dikombinasi, tingkat efisiensi mobil ini adalah 1:17,4 Liter/Km.

» Read More...

Jumpa Osasuna, Madrid harus waspada


Pamplona - Real Madrid berpesta gol saat menjamu Osasuna di Santiago Bernabeu di awal musim ini. Tapi saat harus gantian menyambangi Stadion Reyno de Navarra di Pamplona, El Real punya alasan untuk merasa khawatir.

Tak main-main kemenangan yang didapat Madrid atas Osasuna pada awal musim lalu. Di depan pendukungnya sendiri, Karim Benzema dkk memberondong gawang tamunya sampai tujuh kali. Pertandingan pun berakhir 7-1 untuk El Real.

Hasil tersebut, plus kemenangan 3-0 atas APOEL di ajang Liga Champions, bisa menambah kepercayaan diri Madrid jelang lawatan ke Osasuna akhir pekan ini. Tapi Madrid juga pasti ingat kalau mereka gagal menang di Pampola dalam tiga musim terakhir.

Musim lalu Madrid pulang membawa kekalahan 0-1, sedangkan di musim sebelumnya cuma bisa bermain imbang 0-0. Kekalaan kembali diterima El Real pada musim 2008/2009.

"Kami sepenuhnya yakin dengan semua kemungkinan. Kami tahu kalau kami akan menghadapi rival yang akan bermain sangat baik dan bermain untuk menang dan meraih tiga poin yang penting dalam perebutan titel juara," sahut bek Osasuna, Miguel Flano.

Osasuna juga menyimpan keyakinan tinggi jelang laga tersebut karena mereka tak terkalahkan dalam enam pertandingan terakhir Liga Spanyol, dengan tiga di antaranya disudahi dengan kemenangan.

Selain itu, keangkeran Stadion Reyno de Navarra juga terbukti saat mereka menyungkurkan Barcelona dengan skor 3-2.

"Kami tim yang intens yang akan bertarung untuk terus mengejar bola, dan hanya dengan itulah kami akan bisa mengimbangi skil mereka," lanjut Miguel Flano

» Read More...

Sekretaris Setgab Duduk Bersama dengan 'Fraksi Balkon' DPR



Jakarta Sekretaris Setgab Koalisi, Syarif Hasan yang juga Menteri Koperasi dan UKM bergabung dengan 'fraksi balkon' DPR. Dia duduk berbaur dengan 20 mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Mau lihat-lihat saja," kata Syarif kepada wartawan di ruang sidang paripurna DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (30/3/2012).

Syarif tampak santai dan sambil sesekali bercakap-cakap dengan mahasiswa UI. Mengenakan batik dominan warna putih, dia sesekali tersenyum dan tertawa mendengar pernyataan-pernyataan anggota DPR.

Pada saat tiba di parlemen, Syarif Hasan secara khusus menemui Partai Golkar. Syarif yakin Golkar akan mendukung kebijakan pemerintah yang berencana menaikkan harga BBM.

"Kita itu kan satu rumah. Kalau satu rumah itu selalu rukun dan damai. Insya Allah Golkar akan dukung yang terbaik," kata Syarif sambil memeluk sekretaris FPG DPR, Ade Komaruddin.

Syarif membantah jika kedatangannya ini atas perintah Presiden SBY. "Saya ini kan orang DPR yang memang sering ke sini dari lantai 1 sampai 24," ucap Syarif.

» Read More...

Recent Post

Pengunjung