PELAKU BOM DI GEREJA SOLO TERIDENTIFIKASI



  PELAKU MIRIP DENGAN AHMAD YOSEPA, SALAH SATU DPO POLISI




Siapa pelaku bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo, Jawa Tengah mulai terungkap. Pihak Polri sudah memberikan keterangan. Kapolri Jenderal Timur Pradopo memastikan timnya telah mengantongi identitas pelaku, namun dia menyatakan semua pihak agar tetap bersabar menunggu hasil uji tes DNA pelaku.

“Kita sudah punya identitas pelaku. Moga-moga besok sudah bisa disampaikan,” kata Timur di sela acara penanaman pohon di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) Mabes TNI di Sentul, Jawa Barat, Senin, 26 September 2011. “Yang jelas sudah ada titik terang.” tambahnya. 

Senin, 26 September 2011, jasad lelaki yang diduga pelaku pengeboman gereja di Solo sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Jenazah dibawa dengan mobil Disaster Identification Victim (DVI) dan dijaga iring-iringan lima mobil polisi. Jasad itu akan diuji tim forensik. 

Keterangan dari berbagai sumber mengatakan pelaku yang tewas di lokasi dengan isi perut terburai itu adalah satu dari lima buron kasus Cirebon. Jika dilihat dari ciri-ciri fisiknya, jenazah pelaku pengeboman memang mirip dengan Ahmad Yosepa alias Ahmad Abu Dauh alias Raharjo. Dari foto Yosepa yang dirilis oleh Mabes Polri pada Juni lalu, terlihat wajahnya sangat mirip dengan wajah jenazah laki-laki yang diduga merupakan pelaku bom Solo. Foto tersebut dilansir oleh Reuters, Senin (26/9/2011). Sekali pandang saja, dilihat dari bentuk muka, sudah bisa terlihat laki-laki tersebut sangat mirip dengan foto Ahmad Yosepa yang fotonya yang masuk dalam daftar 10 DPO Polri.


Banyak kemiripan pada kedua wajah tersebut, kemiripan terlihat jelas pada kening, dahi, alis, dan juga bibir. Jadi apakah benar pelaku bom di gereja Solo adalah Ahmad Yosepa. Kita tunggu saja hasil uji Tim forensik yang akan mengidentifikasi jenazah tersebut. Pengujian ini, kata Kepala Pusat Dokumentasi dan Kedokteran Polri Brigadir Jenderal Polisi Musaddeq, butuh dua pekan. "Sekarang sedang mengumpulkan data-data posmortem dari jenazah juga antemortem dari keluarga," kata Musaddeq. “Data itu bisa saja sidik jari dan keluarga.” Musaddeq menambahkan bahwa hasil uji forensik akan segera diumumkan secepatnya.

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Post

Pengunjung